Cerita Jam Tangan ??

http://www.jamtangankeren.net

Bukan satu-dua kali aq mempunyai jam tangan. Sejak SMP dahulu sy udah memakai jam tangan keren Seiko Matic yg dibelikan Bpk dari luar negara. Sesudah itu berturut-turut jam tangan Alba baik yg membeli sendiri ataupun satu buah jam tangan special hadiah dari grup mahasiswa Teknik Informatika angkatan 97 yg lulus terhadap th 2002.

Tapi suatu jam tangan baru yg diberikan oleh Achmad Toni adik sy yg baru saja merantau keluar negara juga sebagai pelaut, menciptakan gw kembali memakai jam tangan. Jam tangan merk Fossil produksi Amerika yg dikirim adik sy tersebut nyatanya teramat keren yang merupakan accessories yg menghiasi pergelangan tangan sy, di samping yang merupakan fasilitas bantu gue buat mengatur ketika bersama baik.
Ane dgn jam tangan Fossil, keren bukan? xixixi….
Yg menarik justru pertanyaan anak gw Muhammad Audi yg menanyakan arti dari kata Water Resistent di belakang sektor jam. Sy jawab bersama kalimat sederhana “ya itu artinya anti air.” Dulu anak gue dengan cara bercanda tanya kembali “anti air itu artinya tahan kena air atau nggak boleh kena air Pak?” Aq juga berujar “yah bisa jadi itu artinya enggak boleh kena air ya” Kita berduapun tersenyum kecut penuh arti.

Seberapa paham Kamu mengenai makna Water Resistent yg tercantum terhadap tiap-tiap peralatan elektronik? Sayapun hasilnya cobalah mendalami lebih lanjut kata anti air tersebut bersama membaca buku tutorial jam tangan Fossil tersebut. Untungnya anak gw termasuk juga orang yg paling rajin membaca buku manual product, maka setelah itu dirinya memaparkan sekian banyak perbedaan dari level Water Resistent.

Satu Buah peralatan elektronik yg berlabel Water Resistent rata rata diikuti bersama kabar tingkatan Water resistent-nya dalam unit bar atau atm. Bar atau atm diidentikkan bersama kedalaman air dalam unit m.

maidaniipancakedurian.com distributor resmi pancake durian oleh-oleh khas medan

Rumusan yang relatif sama juga dikemukakan oleh Kurt Lewin, dalam teori medan. Lewin menyatakan bahwa perilaku terbentuk karena fungsi interaksi antara enviorenment dan organisme. Jadi menurut Lewin B = f (E.O), dimana B adalah behavior atau tingkah laku, O adalah organisme atau individu dan E adalah eniviorenment atau lingkungan yang membawa stimulus dan f adalah fungsi interaksi antara E dan O.

Jenis-Jenis Perilaku
Secara garis besar perilaku manusia dibedakan antara perilaku yang disadari atau perilaku non reflektif dan perilaku yang tidak disadari atau disebut perilaku reflektif. Perilaku reflektif adalah perilaku yang terjadi sebagai respon spontan atas rangsang / stimulus yang mengenai organisme tersebut. Reaksi atau perilaku refliktif adalah perilaku yang terjadi dengan sendirinya secara otomatis. Stimulus atau rangsang yang diterima oleh organisme tidak sampai ke pusat susunan syaraf pusat sebagai pusat kesadaran dan sebagai pusat pengendali perilaku.

maidaniipancakedurian.com distributor resmi pancake durian oleh-oleh khas medan

Dalam perilaku yang reflektif respon langsung timbul begitu menerima stimulus. Dengan kata lain begitu stimulus diterima oleh reseptor, begitu langsung respon timbul melalui afektor, tanpa melalui pusat kesadaran. Sebagai contoh misal reaksi pupil mata (kedipan) bila kena sinar yang besarnya melebihi ambang batas penerimaan maka mata akan memejam, juga ketika tangan tersulut api maka seketika tangan akan ditarik atau mengibas.
Lain halnya dengan perilaku non reflektif, perilaku ini diatur atau ikendalikan oleh pusat kesadaran. Setelah stimulus diterima oleh reseptor maka selanjutnya diteruskan ke otak sebagai pusat kesadaran, baru kemudian direspon melalui afektor. Proses yang terjadi di dalam pusat kesadaran inilah yang disebut sebagai prose psikologis. Perilaku atau aktivitas atas dasar proses psikologis inilah yang disebut aktivitas psikologis atau perilaku psikologis (baca, Branca, 1964)

Dalam Pendidikan

C. KOMPONEN DAN HUBUNGAN ANTAR KOMPONEN DALAM PENDIDIKAN
Agar terlaksana masing – masing fungsi yang menunjang usaha pencapaian tujuan, di dalam suatu sistem diperlukan bagian – bagian yang akan melaksanakan fungsi tersebut. Bagian suatu sistem yang melaksanakan fungsi untuk menunjang usaha mencapai tujuan sistem disebut komponen. Dengan demikian, jelaslah bahwa sistem itu terdiri atas komponen – komponen dan masing – masing komponen itu mempunyai fungsi khusus. Jual Perawatan Wajah
Semua komponen dalam sistem pembelajaran haruslah saling berhubungan satu sama lain. Sebagai misal dalam proses pembelajaran di sajikan penyampaian pesan melalui media, maka diperlukan adanya aliran listrik untuk membantu memberikansinar. Jika aliran listrik tidak berfungsi, akan menimbulkan kesulitan bagi guru dalam melangsungkan pembelajaran. Dengan dasar inilah, pendekatan sistem dalam pembelajaran memerlukan lubungan antara komponen yang satu dengan lainnya.
Penggabungan yang menimbulkan keterpaduan yang menyatakan bahwa suatu keseluruhan itu mempunyai nilai atau kemampuan yang lebih tinggi apabila dibandingkan dengan jumlah bagian-bagian. Dalam kaitan dengan kegiatan pembelajaran, para guru sebaiknya berusaha menjalin keterpaduan antara sesama guru, antar guru dengan siswa, atau antar materi,guru, media, dan siswa. Sebab apalah artinya materi yang disiapkan kalau tidak ada siswa yang menerima. Demikian juga sebaliknya.
Di depan dikatakan bahwa komponen adalah bagian dari system yang melaksanakan fungsi untuk menunjang usaha mencapai tujuan system. Karena pendidikan di katakana sebagai system maka komponen-komponen pendidikan itu meliputi peserta didik, pendidik, materi pendidikan, alat dan metode, lingkungan pendidikan dan lain-lain yang menunjang usaha mencapai tujuan system.

susu kambing malaysia

Pencarian pengetahuan yang benar susu kambing etawa harus berlangsung menurut prosedur atau kaedah hukum, yaitu berdasarkan logika. Sedangkan aplikasi dari logika dapat disebut dengan penalaran dan pengetahuan yang benar dapat disebut dengan pengetahuan ilmiah. Untuk memperoleh pengetahuan ilmiah dapat digunakan dua jenis penalaran, yaitu Penalaran Deduktif dan Penalaran Induktif. Penalaran deduktif merupakan prosedur yang berpangkal pada suatu peristiwa umum, yang kebenarannya telah diketahui atau diyakini, dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat lebih khusus. Metode ini diawali dari pebentukan teori, hipotesis, definisi operasional, instrumen dan operasionalisasi. Dengan kata lain, untuk memahami suatu gejala terlebih dahulu harus memiliki konsep dan teori tentang gejala tersebut dan selanjutnya dilakukan penelitian di lapangan. Dengan demikian konteks penalaran deduktif tersebut, konsep dan teori merupakan kata kunci untuk memahami suatu gejala. Penalaran induktif merupakan prosedur yang berpangkal dari peristiwa khusus sebagai hasil pengamatan empirik dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat umum. Dalam hal ini penalaran induktif merupakan kebalikan dari penalaran deduktif. Dengan demikian, untuk mendapatkan pengetahuan ilmiah kedua penalaran tersebut dapat digunakan secara bersama-sama dan saling mengisi, dan dilaksanakan dalam suatu wujud penelitian ilmiah yang menggunakan metode ilmiah dan taat pada hukum-hukum logika